MONALSAP's

"Don't be fake"

Gunung Lawu : Keindahan diantara Mitos & Legenda

Gunung Lawu ( 3.265 mdpl ) berdiri kokoh diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak menyimpan misteri dan legenda. Dalam legenda, Gunung Lawu dipercayai sebagai tempat bertapanya Raden Brawijaya atau dikenal dengan sebutan Sunan Lawu, setelah mengundurkan diri dari kerajaan Majapahit, dan beliau dipercaya sebagai penguasa seluruh mahluk yang ada di Gunung Lawu. Gunung Lawu juga mempunyai kawah yang namanya sangat terkenal yakni kawah Condrodimuko, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat mengodok tokoh pewayangan yaitu Raden Gatut Koco, salah satu dari Pandawa lima. Di gunung ini juga banyak tempat-tempat keramat antara lain Sendang Drajat, Argo Dalem, Argo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu ” Punden Berundak “, Lumbung Selayur, Telaga Kuning dan masih banyak lagi. Gunung ini juga ditumbuhi bunga Edelweis berwarna merah muda, kuning dan putih. Gunung lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral  di tanah Jawa Tengah. Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pamoksaan Prabu Brawijaya Pamungkas, Hargo Dumiling diyakini sebagai tempat  pamoksaan Ki Sabdo Palon, dan Hargo Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering digunakan sebagai ajang menjajal kemampuan olah batin dan meditasi. Setiap orang yang pergi kepuncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar, di pelaku diyakini bakal bernasib naas. Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni; Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jala Tunda, kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakra Surya, dan Pringondani.
Desa Cemoro Sewu maupun Dukuh Cemoro Kandang yang hanya berjarak 1km merupakan gerbang pendakian ke puncak Lawu atau lebh dikenal dengan nama Argo Dumilah, letaknya berada tidak jauh darikota dan dilintasi oleh jalan raya tertingi di pualu Jawa yaitu sekitar 1.878 mdpl. karena letaknya yang mudah dijangkau, Gunung Lawu ini banyak dikunjungi pendaki pada Minggu dan hari-hari libur. bahkan pada bulan Syuro ( Tahun baru menurut penanggalan Jawa ), kita akan menemui bahwa mereka yang mendaki bukan saja untuk kepuncak Lawu, tetapi juga banyak diantaranya adalah peziarah, petapa dan berbagai tujuan lainya. Kedua daerah gerbang pendakian tersebut merupakan daerah berbentuk saddle antara daerah tujuan wisata Sarangan yang terkenal dengan danaunya dan Tawangmangu dengan air terjunya. Kedua jalur selatan ini adalah yang paling banyak dilalui karena jalurnya mudah dan pemandanganya sangat indah. Untuk mencapai daerah ini. dari arah Surabaya menuju Madiun diteruskan ke Magetan dengan bus, kemudian naek colt menuju Sarangan (1.286 mdpl), dari sini kita naek colt jurusan Tawangmangu (1.000 mdpl), lalu naek colt jurusan Sarangan berhenti di Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu. Angkutan umum/colt dari Tawangmangu ke Sarangan atau arah sebaliknya agak sulit ditemui mulai pukul 16.00 wib. Segala fasilitas umum antara lain hotel, wartel yang paling dekat adalah daerah wisata Sarangan terletak 5 km dari Cemoro sewu atau di Tawangmangu yang juga merupakan tempat wisata. walaupun demikian, kita dapat menginap dirumah-rumah penduduk. Kita juga bisa memenuhi kebutuhan logistik tambahan untuk pendakian di warung-warung yang ada di desa gerbang pendakian ini.
Desa Cemoro Sewu (1.800 mdpl) kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan merupakan gerbang pendakian dari jalur Jawa Timur adalah daerah yang sangat subur. Daerah yang dihuni 20 kepala keluarga dengan mata pencarian utama adalah bertani ini tampak hijau, bersih sehinga menyejukan mata yang melihatnya. Penduduknya sangat rukun, suka gotong royong, ramah terhadap pendatang  dan sangat peduli terhadap kebersihan lingkunganya, ini terbukti  dengan didapatnya trofi Jawa Timur tahun 1991 dan Kalpataru untuk kategori pengabdi Lingkungan tahun 1992 oleh Bapak Sardi Kamituo desa Cemoro Sewu. Jalur yang dimulai dari Cemoro Sewu (1.800 mdpl) ini adalah yang paling sering digunakan untuk jalur pendakian,panjangnya 6,5 km,  berupa jalan makadam mulai desa sampai mendekati puncak. Di desa Cemoro Sewu ini kita mempersiapkan air untuk perjalanan naik dan turun. Kita akan melewati hutan pinus dan akasia di sisi kiri dan kanan sampai pada ketingian lk 3.000mdpl. Dalam pendakian ini kita akan melewati 4 buah pos pada ketinggian 2.100 mdpl, 2.300 mdpl, 2.500 mdpl dan sampai di pos IV dengan ketinggian 2.800 mdpl dengan waktu 4-5 jam. Setelah pos IV ini pepohonan mulai rendah sampai kita harus menyusur punggungan, jalannya berupa tanah mendatar dan disisi kanan terdapat jurang. Kurang lebih 10 menit kita akan sampai di Sendang Drajat, sebuah sumber air yang di anggap keramat oleh para peziarah. di daerah ini biasanya juga digunakan untuk bertapa oleh orang-orang yang percaya akan mendapat “ilmu”. Disini terdapat gua selebar 2 meter yang dapat kita pakai untuk bermalam. Didepan gua terdapat lubang sekitar satu meter yang kadang kala dapat ditemukan air. jika tidak mau menginap di Sendang drajat, kita dapat berjalan terus ke Argo Dalem, dengan melewati punggungan bukit sekitar 30 menit, kita akan menemukan pertigaan yang kekiri langsung menuju puncak Argo Dumilah (3.265 mdpl) sedang kekanan menuju Argo dalem (3.148 mdpl). Dari pertigaan ini, untuk menuju puncak Argo Dumilah hanya membutuhkan waktu 10 menit.
Alun-alun Argo Dalem merupakan hamparan padang terbuka bervegetasi perdu, memungkinkan kita untuk melihat kearah puncak maupun lembah kebawahnya. Ada pondok utamayang biasanya menjadi tujuan para peziarah yang datang, lengkap dengan barang-barang persembahanya puncak Gunung Lawu berupa dataran yang berbukit-bukit dan terdapat titik trianggulasi. Dari arah puncak kita dapat menikmati pemandangan yang sangat menawan. selain Matahari terbit, kita bisa memandang ke arah barat, akan tampak puncak gunung Merapi dan Merbabu, dan dari arah timur akan terlihat puncak gunung Kelud, Butak dan Wilis.
Gerbang Jawa Tengah: Desa Cemoro Kandang. Jalur yang dimulai dari Desa Cemoro Kandang ini, panjangnya sekitar 12 km juga paling sering digunakan untuk pendakian, karena tidak terlalu menanjak dan pemandanganya sangat indah. Diseberang gerbang pendakian terdapat warung-warung, juga bisa untuk menambah logistik, air juga harus dipersiapkan disini untuk perjalanan naik sampai turun lagi. Kita mulai perjalanan melalui hutan akasia dan pinus dengan kondisi jalan berbatu kurang lebih 1,5 jam, kita sampai pada pos 1 Taman Sari bawah. kemudian kita melewati jalan tanah dari hutan cemara dan pinus sekitar 30 menit akan menemui pos II Taman Sari atas. dari sini kita masih melewati hutan  dan menyisir bukit, setelah perjalanan selama 2,5 jam kemudian kita sampai di pos III Penggik (2.760 mdpl). Dari pos Penggik kita menuju pos IV Cokrosuryo dengan melewati hutan, kemudian menyisir bukit, disebelah kiri kita ada jurang, waktu yang dibutuhkan sekitar 1,5 jam. Jika kita tidak ingin menginap di Cokrosuryo kita bisa berjalan terus ke Argo Dalem dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. dalam perjalanan ke Argo Dalem kita akan menemui sebuah pos yang rusak dipertigaan yang kekanan ke Argo Dumilah dan yang lurus Menuju Argo Dalem.
Perlengkapan dan Tips ; Perjalanan pendakian ke Gunung Lawu jika melalui Cemoro Kandang membutuhkan waktu 8-9 jam dan 5-6 jam untuk turun, sedang dari Cemoro Sewu dibutuhkan waktu 6-7 jam untuk pendakian dan 4-5 jam untuk turun. Pakaian yang tahan angin dan tahan air serta peralatan untuk tidur sebaiknya dibawa untuk kenyamanan  perjalanan pendakian. Jika ingin pendakian anda tidak terlalu ramai maka sebaiknya melakukan pendakian pada hari-hari biasa ( Senin- Jumat)
Perijinan dan Pemanduan : Untuk perijinan pendakian ke Gunung Lawu sampai saat ini masih belum ada keharusan ijin yang resmi dari instansi terkait yang mengaku daerah pendakian ini, dan anda cukup mendaftar diri kepetugas yang ada dipos pendakian Cemoro Kandang  atau Bapak Sardi, Kamituo di desa Cemoro Sewu serta meningalkan kartu pengenal diri
Hey sobat bloger , ketemu lagi nih. diantara kalian siiapa yang suka daki gunung? yap langsung saja saya akan mengeposkan gunung" terindah di indonesia , lanjut gan ... 
Indonesia juga dianugerahi dengan hamparan gunung indah yang masih aktif ataupun tidak yang banyak menjadi destinasi para wisatawan baik lokal maupun internasional. Sekedar saran untuk Anda, bahwa tidak ada salahnya menjelajahi negeri sendiri, apalagi negeri ini memiliki keindahan yang tidak bisa diremehkan. Bukankah ada sebuah pepatah mengatakan "lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang"so, berikut kami berikan 7 gunung indah dari puluhan gunung indah di Indonesia yang bisa menjadi alternatif tujuan wisata Anda. Lets pack your bag!

  • 7Gunung Gede - Pangrango, Jawa barat

    Tak diragukan lagi, Gunung Gede adalah favorit para pendaki pemula. Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia. Jalur Cibodas adalah yang paling terkenal, dengan trek yang landai dan pemandangan indah. Sepanjang jalan Anda akan menemukan tempat-tempat cantik seperti Telaga Biru, Air Terjun Cibeureum, juga air panas. Hingga nantinya, Anda akan tiba di Alun-alun Suryakencana sebagai salah satu padang bunga edelweis terindah di Indonesia.
  • 6Gunung Batur - Bali

    Gunung Batur merupakan sebuah gunung berapi aktif di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung ini memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terbesar dan terindah di dunia (van Bemmelen, 1949). Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m - 2152 m (puncak G. Abang). Di dalam kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 - 300 m lebih rendah dari Undak Kintamani (dasar Kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2 yang yang dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.
  • 5Gunung Lawu - Jawa Tengah

    Gunung ini punya ketinggian sekitar 3.265 mdpl. Tapi, pendakian tak akan terasa berat jika Anda memulainya dari jalur Cemorokandang. Sebelum memulai pendakian, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat wisata yang berada di lereng gunungnya. Ada Tawangmangu, Cemorosewu dan Sarangan yang terkenal dengan danaunya. Selain itu terdapat dua komplek candi yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho. Ada tiga puncak yang mewarnai Gunung Lawu, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Tiap malam 1 Sura dalam tanggalan Jawa, penduduk lokal berziarah dengan cara mendaki sampai puncaknya. Pendakian ini tampak biasa saja, bahkan, beberapa wanita mendaki dengan berpakaian adat seperti kebaya. Tak heran, sebelum tiba di puncaknya, ada pedagang makanan alias warung yang selalu siaga.
  • 4Gunung Jaya Wijaya - Jayapura

    Puncak Jaya ialah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstenz, satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar segera akan lenyap akibat pemanasan global. Puncak ini pernah dinamai Poentjak Soekarno dan merupakan gunung yang tertinggi di Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak dunia dan satu-satunya gunung yang memiliki salju di Indonesia.
  • 3Gunung Sibayak - Sumatera Utara

    Ada dua gunung yang mewarnai keindahan Kota Brastagi, yaitu Sibayak dan Sinabung. Gunung yang disebut pertama itu punya panorama eksotis, serta terkenal di kalangan para pendaki pemula. Puncaknya berada di ketinggian 2.212 mdpl, dan punya bentuk unik seperti tapal kuda. Oleh karena itu titik tertinggi gunung ini disebut Puncak Tapal Kuda. Jalur favorit untuk mencapai puncak Gunung Sibayak adalah jalur Lima Empat. Disebut begitu karena berada di KM 54 dari Kota Medan. Sebelum mendaki, Anda bisa menyantap jagung rebus maupun bakar. Dari pintu masuk jalur hingga puncak Gunung Sibayak, perjalanan hanya memakan waktu 3-4 jam.
  • 2Gunung Kelimutu - NTT

    Jangan kira Kelimutu cuma terkenal oleh Danau Tiga Warna-nya. Justru, danau-danau inilah yang menjadi puncak dari Gunung Kelimutu. Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya.Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Gunung ini punya ketinggian 1.639 mdpl. Tak terlalu tinggi, sehingga sangat cocok bagi pendaki pemula. Anda bisa memulai pendakian dari Moni, sebuah desa kecil di lereng Gunung Kelimutu. Dengan trek yang jelas dan cukup landai, pendakian akan terasa menyenangkan dengan panorama sekeliling yang indah. Pelepas lelahnya, tentu saja Danau Tiga Warna yang kecantikannya tersohor hingga mancanegara. 
  • 1Gunung Rinjani - Lombok, NTB

    Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.

Misteri Di Gunung Semeru. Gunung yang selama ini menjadi dambaan para penggiat alam bebas pendakian gunung. Bagi para pendaki gunung, Semeru memang menjadi salah satu impian. Pendaki gunung pastinya ingin menggapai di salah satu puncak tertinggi di Indonesia, dan salah satunya adalah puncak Mahameru Gunung Semeru.

www.belantaraindonesia.org

Tetapi, di antara para pengagum Semeru dan pendakinya, apakah ini karena misteri yang terkandung didalamnya ataukah hanya sekedar menikmati keindahan alamnya yang memang luar biasa.

Misteri gunung Semeru tak ubahnya juga seperti misteri gunung - gunung lain di Pulau Jawa. Seperti misteri gunung Merapi di Jawa Tengah, misteri gunung Lawumisteri gunung Bromo,misteri Gunung Slamet. Dan hampir semua Gunung memiki misterinya sendiri - sendiri. Misteriini melegenda dan menjadi kisah rakyat yang diceritakan secara turun temurun. 

Gunung Semeru yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa. Semeru menyuguhkan keindahan alam dan menyimpan aneka misteri gaib. Meski akhir - akhir ini Gunung Semeru sering mengeluarkan lahar dingin, hujan abu dan lelehan lahar yang turun dari bibir kawah yang bernama Kawah Jonggring Saloka, namun hal tersebut tidak membuat warga takut.

Sebab mereka yakin, jika gunung meletus, 'penguasa' yang ada di gunung tersebut akan menyampaikan tanda - tanda yang tidak mampu dinalar oleh manusia biasa. Dan yang bisa menangkap tanda - tanda tersebut hanya satu orang, yakni Mbah Dipo yang dipercaya sebagai 'juru kunci' Mahameru, nama puncak Semeru.

Mbah Dipo mirip Mbah Maridjan, 'juru kunci' Gunung Merapi. Mbah Dipo tinggal di Dusun Kamar A, daerah yang sangat rawan apabila Semeru benar - benar meletus dan mengeluarkan lahar panas yang melintas di Sungai Curah Kobokan dan Sungai Lengkong.

Namun sayangnya mereka kini tak punya lagi seorang juru kunci seperti Mbah Dipo. Mbah Dipo telah meninggal dunia beberapa tahun lalu. "Beberapa tahun lalu sebelum Mbah Dipo meninggal, saya sempat bertemu beliau. Beliau mengatakan tidak akan pernah terjadi apa - apa semasih ada saya, tapi sayang sekarang Mbah Dipo sudah meninggal," kata Suwandi ( 55 ), warga Dusun Curah Kobokan, Lumajang.

www.belantaraindonesia.org

Seandainya Semeru benar - benar meletus hanya satu pesan Mbah Dipo yang diingat Suwandi hingga kini.

"Jangan pernah lari ke arah Desa Gunung Sawur tapi larilah menuju ke arah sungai.Tapi kita sebagai manusia semuanya kita kembalikan lagi kepada Yang Di Atas," kata Suwardi. Konon puncak Mahameru diyakini sebagai tempat suci, tepatnya istana para dewa. Warga yang tinggal di lereng Semeru mupun pendaki gunung itu percaya roh para Dewa masih setia menjagaMahameru.

Hantu Cantik 
Yang juga menarik adalah pengakuan para pendaki gunung yang melihat sesuatu yang aneh di malam hari. Mereka mengaku melihat cahaya berwarna oranye di tengah Danau Ranu Kumboloyang berubah wujud menjadi sesosok hantu wanita cantik.

Selain itu di danau tersebut juga terdapat banyak ikan mas yang tidak diketahui asal muasalnya, tiba - tiba saja ada. Diyakini ikan - ikan tersebut adalah jelmaan dari hantu wanita cantik serta para dayang - dayangnya.

Haram hukumnya bagi warga sekitar Mahameru maupun para pendaki untuk memancing ikan mas di sana. Percaya atau tidak, yang jelas cerita mistis itu masih hidup hingga kini di tengahkecantikan Semeru.

Semeru adalah gunung tertinggi di tanah Jawa. Letaknya berada di Propinsi Jawa Timur. Bersanding dengan Bromo dan Arjuno, meski tak sedekat hubungan Sindoro - Sumbing atauMerapi - Merbabu di Jawa Tengah.

Mahameru adalah sebutan untuk Puncak Semeru. Gunung berketinggian 3676 meter di atas permukaan laut ini memiliki banyak kisah yang mampu menarik perhatian para pendaki. SosokSoe Hok Gie, tokoh tahun 70 - an pun memiliki hubungan dengan gunung Semeru. Di tempat inilah, Gie harus menghembuskan nafas yang terakhirnya.

Untuk naik ke gunung ini, salah satu jalur yang banyak ditempuh adalah melalui kota Malang. Dari kota Apel ini, pendakian ke Gunung Mahameru berawal dari sebuah daerah bernama Ranu Pani. Di Ranu Pani ini, banyak pendaki mulai menentukan waktu untuk mengawali pendakian.

Dari Ranu Pani, perjalanan setengah hari menuju daerah bernama Ranu Kumbolo. Di lokasi ini, terdapat danau sehingga di tempat ini para pendaki sering menghabiskan malam untuk beristrirahat dan menikmati keindahan danau di atas ketinggian. 

Misteri Arcopodo
Perjalanan dari Ranu Kumbolo, para pendaki akan dipertemukan dengan daerah yang ditumbuhi hutan lebat. Dari sinilah, banyak kisah yang bernuansa mistik terjadi. Konon banyak yang menyebut kawasan hutan tersebut adalah hutan yang mistis. Sebab, tak jarang pendaki tersesat di hutan tersebut meski sudah berulang kali mendaki Gunung Mahameru.

www.belantaraindonesia.org

Orang Jawa mengatakan, “oyot kesimpar”. Artinya, seseorang akan dibuat linglung dan hanya berputar - putar di jalan yang itu - itu saja selama waktu yang panjang. Di kawasan ini, para pendaki harus memperbanyak do’a kepada Sang Pencipta dan mengurangi sikap sombong dan bercanda yang kurang perlu.

Selepas hutan, akan bertemu sebuah dataran lapang yang menyimpan banyak misteri. Inilah yang dinamakan Arcopodo. Artinya adalah arca kembar. Dalam legenda Mahameru, diceritakan bahwa di tempat tersebut terdapat dua buah arca yang berdiri kembar. Pendirinya adalah prajurit dari jaman kerajaan Majapahit.

Hanya, keberadaan arca tersebut tidak bisa dilihat oleh sembarang orang. Hanya orang yang memiliki “kelebihan” saja yang bisa mengetahui keberadaan arca kembar tersebut. Dan yang melihatnya pun, masing - masing memiliki beragam versi terkait wujud arca kembar tersebut.

Ada yang berkata bahwa arca tersebut sebesar anak kecil. Namun ada juga yang mengatakan bahwa arca tersebut sangat besar sehingga bisa terlihat dari jauh, seperti dari Ranu Kumbolo. Selain itu, bagi orang biasa yang “terpilih” pun, pada akhirnya bisa menyaksikan keberadaan arca tersebut. Dan Arcopodo adalah akhir pos pendakian sebelum seseorang mencapai puncak Semeru. Puncak Mahameru, tempat tertinggi di tanah Jawa.  src